Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Monday, September 30, 2013

J'ai deux amours

Lagu dalam Bahasa Perancis yang pertama kali dipelajari :)

On dit qu'au dela des mers
La-bas sous le ciel clair
Il existe une cite
Au sejour enchante 
Et sous les grands arbres noirs 
Chaque soir 
Vers elle s'en va tout mon espoir
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris
Par eux toujours 
Mon c?ur est ravi 
Manhattan est belle 
Mais a quoi bon le nier 
Ce qui m'ensorcelle 
C'est Paris, c'est Paris tout entier
Le voir un jour 
C'est mon reve joli 
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris
Manhattan est belle
 Mais a quoi bon le nier
Ce qui m'ensorcelle 
C'est Paris, c'est Paris tout entier
Le voir un jour 
C'est mon reve joli 
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris

Saturday, September 28, 2013

SosAct Fakultas Ekonomi UI

Malam ini duduk di kamar kosan sendiri. Adia sedang pulang ke Jakarta dan aku baru saja kembali dari Bogor untuk ikut acara SosAct (Social Activity)-nya anak FE (Fakultas Ekonomi-red). Kemarin malam berangkat dari Bogor pukul 22.00 dan sampai tengah malam di desa Sadeng, Bogor. Malam ini sampai di kosan pukul 21.00 WIB. Letih rasanya, tetapi senantiasa berkesan. Disana udaranya sejuk, banyak pepohonan dan terasa nyaman meskipun cuaca panas. Di sana kami melaksanakan penyuluhan terkait air bersih dan cara filtrasi-nya.

Sunday, September 22, 2013

Penyakit itu Pembunuh Massal



Tahukah kalian? Endemi merupakan satu-satunya mesin pembunuh umat manusia terbesar yang ada di dunia. Beberapa endemi yang dapat ditimbulkan oleh bencana banjir adalah :

a.       Kolera
Kolera merupakan suatu infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Gejala utama dari penyakit ini merupakan diare dan muntah. Kolera biasanya menular melalui air minum dan makanan yang tercemar. Banjir yang melanda suatu kawasan merupakan bencana yang sangat berpotensi menularkan bakteri kolera dan dapat tumbuh menjadi endemi yang mengancam pertumbuhan masyarakat.

b.      Malaria
Salah satu penyakit ada ketika banjir melanda merupakan malaria yang disebabkan oleh parasit yang dinamakan Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Genangan air yang tidak terkelola dan kondisi lembab mempercepat pertumbuhan nyamuk Anopheles sehingga malaria juga kerap mengancam keselamatan masyarakat yang dilanda banjir. Malaria juga merupakan penyebab kematian di banyak wilayah. Hingga sekarang malaria terus membunuh orang setiap hari, tepatnya 2800 anak setiap hari dan sekitar 2,7 juta orang per tahun.

c.       Pes
Pes merupakan satu penyakit yang disebabkan oleh gigitan kutu tikus yang membawa bakteri Pasteurila pestis. Wabah ini biasanya terjadi di masyarakat pedesaan dan perkotaan, terutama mereka yang berhubungan dengan tikus dan kutu tikus. Pada musim banjir tiba, got-got kotor yang ada di Jakarta pada umumnya meluap dan menyebabkan tikus dan air genangan banjir bercampur baur sehingga penyakit Pes dapat menyerang masyarakat kapanpun.

d.      Flu Spanyol
Pandemi influenza pada tahun 1918-1919 merupakan serangan penyakit yang menewaskan korban melebihi jumlah orang yang tewas pada PD I. Virus ini menyerang dengan kecepatan luar biasa dan disebabkan karena virus. Flu Spanyol telah menewaskan lebih dari 100 juta orang dalam waktu 2 tahun.

So, be careful and save your environment ^_^
This is a little bit from Water Security DKI Jakarta 2030

Uncertainty

Malam ini kembali iseng menulis tentang satu hal, satu kejadian, satu solusi dan satu pikiran.
Ya. Saya memang seorang yang saat ini mendalami tentang Project Management dan di dalam scope pelajaran tersebut ada namanya 'uncertainty' atau istilah bekennya adalah ketidakpastian. Dalam sebuah proyek, ketidakpastian berbanding terbalik dengan jumlah resources yang dikeluarkan dan berbanding lurus dengan risiko.
Bagi yang bukan anak teknik, matematika, statistik atau beberapa bidang kuliah yang njelimet itu, saya akan menerangkan teori 'berbanding lurus', 'terbalik', 'tergulung-gulung' atau apalah itu namanya. Hahaha... *lupakan yang memang buat kita semakin susah.
Oya, sekedar tahu saja kalau malam ini saya menulis postingan ini pukul 02.00 dinihari sambil mendengarkan lagu-lagu dari Mbak Rossa :)

Nah, kembali ke masalah 'uncertainty' itu. Sepertinya setiap project manajer tidak suka dengan hal-hal yang tidak pasti. Jadi, di dalam suatu project, ketidakpastian itu berbanding terbalik dengan jumlah resources yang keluarkan maksudnya adalah semakin tidak pasti suatu project, maka semakin sedikit sumber daya yang akan dikerahkan. Namun, semakin tidak pasti sebuah project maka risikonya semakin besar. Risiko disini lebih kepada risiko kegagalan project tersebut ya :)

Uncertainty dalam siklus project biasanya terjadi di awal fase karena saat itu setiap orang ingin pendapatnya di dengar. Ingin merasa dialah yang paling hebat, kuat dan semangat dalam project itu. Nah, disinilah gunanya seorang konsultan, apalagi kalau bukan sebagai pemberi solusi, tempat berkonsultasi dan terkadang menjadi ibu dari owner project tersebut. Namun ada juga beberapa pemilik project yang berusaha bertindak sebagai anak (yang segalanya ingin ini, ingin itu banyak sekali) #tapi sayangnya di masa kini belum ada kantong ajaib.

Oke. Jadi dalam project manapun, keadaan uncertainty itu pasti selalu ada..

Saturday, September 14, 2013

Semua Memang Terbatas

Tulisan malam ini adalah salah satu tulisan random di September ini. Berbicara masalah September, sepertinya ada seseorang yang sedang berulang tahun di sana...

"SELAMAT ULANG TAHUN...  SEMOGA SEGALA APA YANG DICITA-CITAKAN TERCAPAI DAN SENANTIASA DIBERIKAN YANG TERBAIK OLEH-NYA"

Skip masalah tanggal.
Malam ini seperti biasa di kosan Enelis sambil memperhatikan banyak hal lewat jendela semu, berkabut dan tidak jelas. Meski jendelanya semu dan tidak jelas, masih saja tetap berniat melihat ke dalamnya, mengamati, terkadang kesal dan sedikit celetukan-celetukan usil keluar.

Ditulisan ini mari kita bicarakan setiap hal yang ada di dunia (jika terlalu luas, mari kita berbicara tentang semua yang ada di sekitar kita). Baik itu air, udara, minyak, gas alam, tanaman, hewan, tumbuhan dan segala macamnya. Oya, perlu diketahui malam ini kita tidak berbicara masalah lingkungan, dunia sipil, konstruksi, efisiensi atau apapun yang berhubungan dengan logika.

Malam ini mari kita lupakan semua dan tenggelam dalam rasa-rasa. Kembali ke poin awal, di dunia ini tidak ada yang tiada berbatas, mulai dari air, tanah, udara dan segalanya. Tidak terkecuali perasaan, tiada juga perasaan yang tiada batasannya. Semuanya terbatas. Jika kelak tiba waktunya, maka jangan salahkan ia berbalik, terburai, menghilang dan melesap di kegelapan dan tiada pernah kembali.

Kembali saya ingatkan dalam postingan kali ini kita tidak membicarakan masalah logika. Disini kita hanya bicarakan masalah 'rasa-rasa'. Tahukah kalian mengapa seorang guru/dosen mengajari kita banyak hal? Itu semua karena mereka ingin ilmu yang diperolehnya dapat diturunkan kepada seseorang yang ia percaya. Baginya, seseorang yang dapat mewarisi ilmunya adalah replika dan pengukir sejarah baginya kelak. Seperti kata pepatah, 'manusia itu egois'. Tiada yang cuma-cuma melainkan segalanya 'kebutuhan'. Kebutuhan disini bukan hanya terbatas pada kebutuhan materi, namun kebutuhan nurani juga. Seperti dosen tadi, nuraninya berkata bahwa dosen/guru yang sukses adalah pengajar yang mampu memberikan pelajaran terbaik dan ilmu terbaik kepada mahasiswa/siswanya. Setelah itu tercapai, nuraninya akan secara otomatis merasa puas dan terpenuhilah segala kebutuhannya.

Begitu juga dengan sedekah. Seseorang yang sedang bersedekah itu adalah seseorang yang sebenarnya sangat membutuhkan. Ya... Dia membutuhkan pertolongan dan ridho dari Tuhannya untuk menerima dan memberi kelapangan hati, keberkahan hidup dan ketentraman jiwa selama hidupnya. Secara tidak langsung, sedekahnya adalah jalan bagi dia untuk memenuhi kebutuhannya. Begitu juga dengan orang tua. Orang tua butuh seorang anak yang dapat menjadi cerminannya dan dapat sebagai estafet hidup baginya. Hidupnya seorang anak merupakan kehidupan kedua bagi orang tua. Dan itu murni berasal dari hati yang membutuhkan keabadian dan keberkahan dari Tuhan. Maka... Secara tidak langsung, baik disadari maupun tidak, segala yang ada itu hanyalah kebutuhan. Maka untuk tetap menjadi yang dibutuhkan, mulailah dari sekarang untuk berbuat baik, memberikan yang terbaik dan jadilah orang-orang baik. Dengan adanya tindakan itu, maka tiada lagi hal yang terbatas untukmu...

^_^

Thursday, September 12, 2013

POPULASI DAN LINGKUNGAN KITA


Malam ini menyempatkan diri mendengarkan lagu Badarsila oleh Siti Nurhaliza. Kira-kira begini kutipannya :

“Bagaikan di lentur sutera
Mentari meminjam sinarnya
Bagaikan di suluh hatinya
Menetap di persada
Bagaikan diseru rindunya
Di awan tersembunyi wajahnya
Bagaikan dirisik malunya
Tersingkap di hamparan...”

Hmm... Entah kenapa Melayu begitu menyenangkan untuk dirasa, dihayati setiap makna dari syair-syairnya dan gurindam pada setiap bait-baitnya.
Well, dalam tulisan ini saya tidak akan membahas banyak tentang etnis Melayu yang satu ini karena saat ini (11 September 2013, pukul 21.50 WIB) kita akan berbicara tentang isu global yang melanda dunia.

Pertama, permasalahan utama yang dihadapi lingkungan saat ini bukanlah sampah, krisis air, banjir, kebakaran hujan dan segala macam jenis masalah lingkungan yang sering diheboh-hebohkan oleh media massa.

1.   In-efisiensi, merupakan masalah utama yang dapat menyebabkan kekacauan harmonisasi dari lingkungan itu sendiri karena tidak seluruh energi yang keluar dimanfaatkan dengan baik. Seperti contoh nitrogen yang diperoleh dari udara bebas merupakan asal mula kehidupan dan urat nadi kehidupan yang sangat penting. Di lingkungan, siklus nitrogen dimulai dari tumbuhan dan dilanjutkan oleh hewan (baik karnivora maupun herbivora). Pada fase –fase peralihan inilah efisiensi dari penggunaan nitrogen berkurang. Sehingga hal ini menyebabkan siklus nitrogen tidak berjalan dengan baik. In-efisiensi juga terjadi pada siklus karbon dan air. Seperti di wilayah Jakarta, siklus air yang tidak harmonis lagi menyebabkan Jakarta kekeringan di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan. Siklus peresapan air terganggu karena adanya penutupan terhadap sebagian besar permukaan tanah di Jakarta sehingga hal ini memperbesar koefisien run-off (limpasan hujan)
2.   Degradasi dan Akumulasi. Hal ini merupakan dua keadaan yang pasti selalu ada di kota yang belum sustain dalam mengelola lingkungan. Degradasi dan akumulasi dapat menimbulkan kekurangan di satu lokasi dan kelebihan di lokasi lainnya. Degradasi dan akumulasi disebabkan oleh rantai makanan yang terganggu dan campur tangan manusia dalam mempertahankan kebutuhannya seperti membangun bendungan sehingga menyebabkan gangguan pada imigrasi ikan-ikan di sebagian kawasan.
3.   Man made cycle.
Dalam kasus man made cycle, diketahui bahwa ciptaan manusia bukan merupakan suatu hal yang sempurna dan dapat mengganggu kestabilan lingkungan. Setiap proses alam yang terjadi sesuai hukum alam merupakan satu tindakan bagi lingkungan (bumi dan segala isinya) untuk memperbaiki dan mempertahankan dirinya. Bumi sudah cukup pintar untuk mengatur dirinya dengan fenomena-fenomena seperti perubahan iklim dan intensitas gempa yang semakin banyak dari tahun ke tahun. Sehingga man made cycle merupakan satu sumbangsih manusia untuk menambah tugas bumi dalam hal menyeimbangkan dirinya sendiri.

Berbicara masalah daya dukung lingkungan, terdapat dua hal yang sangat penting diperhatikan. Daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh kapasitas penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas daya tampung (assimilative capacity). Jadi, tidak masalah jika jumlah penduduk bumi meningkat sedemikian cepat menjadi 7 miliar saat ini. Hanya saja yang paling penting kita harus dapat memastikan bahwa kapasitas penyediaan bumi terkait kebutuhan kita dan kapasitas daya tampungnya masih mencukupi (berimbang).

Populasi maksimum juga dapat dirumuskan dengan :

I = P X A X T

Dimana Environmental Impact harus sama dengan hasil kali antara Populasi, Affluence dan Technology yang ada.

Entri Populer