Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, December 27, 2013

JARAK (Sebuah Puisi yang Menyentuh)

Oleh : Karaeng Kribo
https://soundcloud.com/karaengkribo/jarak

Adakalanya ruang memberi kesempatan untuk berkasih sayang
Adakalanya kita dapat bergerak jika ada jarak
Tapi,
Aku tidak tahu seberapa jauh aku sanggup untuk mengulur tali itu
Semoga aku tak lupa kapan seharusnya berbalik arah
Semoga aku tak lupa, kapan kali terakhir menentang angin dan menatap awan

Malam telah di seret paksa
Embun telah ditelanjanginya
Aku mengerti
Bahwa jarak masih memegang kendali
Mata ini redup menghirup kesunyian
Sebuah panah tertancap jauh ke sukma
Berteriak sekencang-kencang yang aku bisa
Masih tak mampu melukiskan perih ini

Iya. Aku memilih diam seribu kata
Walau suara jangkrik menghiburku
Walau lampu jalan menyorotiku
Tapi jarak hingga bumi mencengkram akan selalu mencubitku
Perlahan, menyakitkan

Kau jarak
Yang hanya duduk manis dengan mahkota
Kau tidak tahu setangkai bunga layu karenamu
Yang tak lagi menggeliat seperti dulu
Jarak
Sang pengemudi
Aku hanya tak ingin ini terjadi lagi
Ketika bumi pagi basah oleh air mata
Jarak
Sang pemilik padang
Aku hanya ingin memetik bunga di taman asuhanmu
Memberi teratai menangis dini hari
Semoga aku, dia bisa bersama menyalakan kembang api
Bisa berjalan beriringan, lagi

Friday, December 20, 2013

CROODS

Film yang menyentuh...
Kisah kasih seorang ayah kepada anak dan anak kepada ayahnya + pertemuan dua sejoli yang berbeda karakter dan asal.
Setelah sekian lama tidak menonton (TV maupun Film) karena sibuk sendiri dengan urusan-urusan dunia perkualiahan yang tiada habis-habisnya. Hari ini setelah presentasi Manajemen Sistem Rekayasa Sipil dan berburu tanda tangan Pak Yusuf Latief akhirnya saya menonton lagi. Huaa... ^_^

Depok,...... Desember 2013

Detik-detik tahun 2014.
Target November sudah tercapai dan sudah bosan.
Sekarang saya sedang menuju target 2014.
---------------------------------------------------

Sunday, December 15, 2013

Malaikat Numpang Lewat

Judul tulisan kali ini memang sedikit 'komersil' karena membawa nama-nama 'malaikat'. Tetapi sesungguhnya malaikat yang dimaksudkan di sini bukanlah benar-benar malaikat yang sebenar-benarnya. Tidak pula berarti dia bukan malaikat. Bagi seseorang dia adalah malaikat, bagi orang lain dia bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.

Ya... Malaikat numpang lewat sering terjadi di dalam kehidupan kita. Banyak malaikat yang numpang lewat sana sini hilir mudik. Ada yang tua, muda, rajin, malas dan serba aneh. Ada pula yang sempurna namun kita bukanlah seorang yang terlalu membutuhkan amat si 'malaikat' ini saat ini. Tulisan ini ditulis teruntuk malaikat yang numpang lewat dan sedikit mengesalkan karena menyertakan suatu zat 'addic' bersamanya. Ya... Saya katakan zat 'addic' karena benar-benar menimbulkan rasa ketagihan yang luar biasa. Melebihi makanan terlezat apapun yang pernah saya santap. Zat ini sangat berbahaya dan menyebabkan mimpi buruk yang menyeramkan (mimpi dilempari bola basket karena ada malaikat yang numpang lewat).

Sebenarnya dia bukan juga malaikat bagi siapa-siapa bahkan cenderung seperti angin yang bertiup bersama kepastian pagi dan sore hari. Tentu saja pasti karena kita berasal dari rumah yang sama dan jiwa yang sama dan pemiliknya juga sama. Tetapi ketahuilah bahwa kedatangan malaikat atau pun angin yang dikenal ini menimbulkan masalah bagi saya akhir-akhir ini. Kalau kata orang-orang malaikat itu senantiasa membawa kabar gembira, tetapi bukan  untuk yang satu ini karena dia hanya membawa zat 'addic' dan obsesi yang luar biasa. Bukan salah saya juga tetapi salah bagi malaikat lain yang numpang lewat di depan malaikat saya yang numpang lewat. Siapa suruh membuat dinding dan siapa suruh menggali jurang. Ketahuilah bahwa saya adalah seorang pejuang dimana dinding dapat saya robohkan dan jurang akan saya lompati. Semakin tebal dinding yang dibuat akan semakin besar dynamit yang saya rancang dan semakin lebar jurangnya, saya akan buat jembatan.

Tapi sebenarnya saya tidak senang kepada malaikat yang numpang lewat dan malaikat yang numpang lewat di depan malaikat saya yang numpang lewat. Intinya kalian mengacaukan.

Depok, 15 Desember 2013

Thursday, December 12, 2013

Terimakasih Untuk Mbak Jade

Surat kecil untuk Mbak Jade Petroceany...

Masa-masa yang hectic semester ini ditemani oleh dosen yang paling baik hati sedunia. Awal pertemuan kita di kelas Mankon-nya Pak Wisnu. Dulu saya kira Mbak Jade itu mahasiswi juga karena teramat sangat muda. Saya juga sempat berkenalan dengan Mbak Jade dan ternyata Mbak Jade juga dosen Mankon saya bersama Pak Wisnu.

Di semester ini bertemu lagi dengan Mbak Jade. Bukan sebagai dosen di kelas, akan tetapi lebih seperti kakak yang membimbing adik-adiknya. Selain Mbak Jade di ID TECH saya dipertemukan dengan kakak-kakak yang baik hati. Ada Mbak Uci, Mbak Siti dan Bang Dana (yang jago). Satu lagi seorang dosen yang sangat menginspirasi, siapa lagi kalau bukan Bang Ale Berawi. Hahaha... Baru kali ini seorang dosen mau dipanggil dengan sebutan 'bang' oleh mahasiswa-nya. Sikapnya yang easy going menjadikan beliau disenangi oleh mahasiswanya. Banyak inspirasi dan banyak kisah di ruangan ID TECH ini. Mulai dari curhatan masalah tanda tangan hingga belajar dari awal tentang banyak hal.

Hari ini saya baru saja bertemu dengan Mbak Jade yang baik hati. Terima kasih sudah mau membimbing saya meskipun secara resmi saya bukan anak bimbingan Mbak Jade. Terimakasih sudah menjadi kakak yang membimbing adiknya dengan baik. Semoga syal yang Mbak buat selesai dengan hasil terbaik dan menghangatkan orang yang Mbak sayangi...

Wednesday, December 11, 2013

To Love Me - Park Shin Hye

Eonjebu-taeyeosseul kka
Nae mame jakku teu-reowah
Dugeundugeun tteollyeowah
Cha-geun neoye miso
Kkajido

Oraen shi-gan to-ngan na
Kidareyeo-on
Un-myeong gateun sarang
Keugeon neo-yeo-sseo
Nan al su i-sseo
Oh naesarang keudaeran geol

Keudae-neun nan mame
Onjongil
No-ga naerin somsatang gata
Keudae-neun nan mame
Nunbushige da-gaon
Muji-gae kata
Nae-geman deu-llike
Tal-gomhan moksoriro
Yaegihaeju-llae cheo-eumbu teo
Keudae ma-eumdo
Everyday loving me
Saranghae just be my love

Waehnji jakku utke dwaeh
Jang-nanseureon ne moksori
Cha-geun du neun bichin
Nae moseummajeodo
Tteollyeowah

Oraen shi-gan to-ngan na
Kidareyeo-on
Un-myeong gateun sarang
Keugeon neo-yeo-sseo
Nan al su i-sseo
Oh naesarang keudaeran geol

Keudae-neun nan mame
Onjongil
No-ga naerin somsatang gata
Keudae-neun nan mame
Nunbushige da-gaon
Muji-gae kata
Nae-geman deu-llike
Tal-gomhan moksoriro
Yaegihaeju-llae cheo-eumbu teo
Keudae ma-eumdo
Everyday loving me
Saranghae just be my love

Keudae-neun ara-nnayo
Uri ireohke sarang-ha-gae
Dwehneun nal
Keudae-neun middeo-nnayo
Haneu-reso bonaen
Kyupiteu hwahsa-reul
Keureohke ta-gaon kijeokye
Seon-mul gateun
Geudaereul saranghae
Yeongwo-nhi
Hammke-haejwo
Everyday loving me
Saranghae just be my love

Tuesday, December 10, 2013

TERJAGA KINI DAN NANTI

Tidak mudah terlepas dari ombang-ambing rasa yang semakin menjadi dari hari ke hari
Tidak mudah pula menyatukan logika dan rasa dalam satu kesatuan yang utuh
Tiada pula yang dapat menepis segala keinginan yang tumbuh bersama hari yang senantiasa menanti

Takkan jera pula godaan-godaan untuk menghampiri dan ciptakan sebuah khianat

Hendaknya kita sebagai insan yang masih memiliki nurani untuk tetap menjaga setiap kepercayaan yang diberi. Memaafkan apa-apa yang telah terjadi dan mulai berlapang ada atas setiap sebab dan akibat yang ada. Tiada yang tersalah jika semua kita memiliki kacamata kebijaksanaan dalam menilai dan menemui rintangan bersama hati dan kepala yang dingin. Di malam bersama hujan gerimis di Depok saat ini, saya kembali merenung bersama beberapa peristiwa yang telah terjadi akhir-akhir ini dan saya merasa semuanya tidak boleh dibenarkan. Akal sehat dan hati harus berjalan beriringan. Mungkin logika kita berkata 'iya' namun hati menjerit untuk 'tidak'.

Di tengah kesibukan yang semakin memadat bersama segala jenis deadline yang semakin membuat otak semakin tercekat, saya betapa amat menyadari bahwa 'kepercayaan' adalah satu hal yang teramat sangat mahal harganya. Tiada boleh dilanggar dan tiada boleh disingkirkan meski beralaskan simpul-simpul logika yang memang senantiasa menang. Tiada boleh bagi kita untuk menyakiti hati siapa pun dengan cara yang picik dan tiada pula dibenarkan bagi kita untuk membela setiap tindakan yang akan menyakitkan hati orang meski dibaliknya terdapat beribu alasan yang kuat.

Di dunia ini, kita bukan seorang pengacara atau hakim pembela yang setiap putusan akhirnya adalah final. Sesungguhnya ada tangan-tangan Maha Besar yang telah mengatur semuanya dan tiada boleh kita langgar dan rusak sebuah kepercayaan dari seseorang kepada kita. Tiada boleh kita langgar dan tidak pula boleh diabaikan. Meski itu salah dari kacamata kita, belum tentu salah dari kacamata mereka. Setiap kita punya alasan dan punya pembelaan. Biarlah Tuhan yang menentukan dan jangan jadikan diri kita hina dengan membuang mahkota 'kepercayaan' yang telah diberi.

Terima kasih kepada setiap siapa-siapa dan apa-apa yang telah mengingatkan diri ini. Sesungguhnya lalai merupakan suatu ujian diri untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih indah di akhir kelak. Semoga kepercayaan yang telah diberi tetap terjaga dari kini hingga nanti.

Saturday, December 07, 2013

Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) IX di Malang

Tidak ada yang mustahil di dunia ini
Setiap kita dapat melakukan pekerjaan terberat dalam sehari
Setiap kita juga dapat melakukan hal yang sia-sia setiap hari

Pertama kali dalam postingan ini saya hendak mengucapkan ribuan terima kasih kepada orang-orang yang selalu percaya kepada saya bahwa kita memang bisa mencapai apa yang kita inginkan. Tidak peduli dari mana kita berasal dan bagaimana kita di masa lalu. Akan tetapi yang terpenting adalah apa yang kita lakukan saat ini dan di masa-masa yang akan datang. Terima kasih kepada semua orang yang tiada pernah meragukan kemampuan kita dan senantiasa memberikan semangat dan doa terbaiknya untuk keberhasilan kita. Terima kasih kepada The Best Supporter yang pernah saya miliki sepanjang sejarah kehidupan, SIPIL1STA. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan beribu sokongan, bantuan dan doa yang menyusun tangga ke langit sehingga kita dapat memberikan yang terbaik di saat ini.

Malang, 28 November 2013
Pertama kali bagi saya menginjakkan kaki di kota ini. Kami (kontingen UI untuk KJI-KBGI 2013) bertolak dari Soekarno-Hatta kurang lebih pukul 12.10 dan setibanya di Bandara Abdul Rachman, kami disambut hujan gerimis. Rombongan kami dijemput tim LO dari Univ. Brawijaya yang sangat ramah dan senantiasa memberikan yang terbaik.
Saat itu saya dan rekan satu tim (Rahman) ditempatkan di EdOTEL dan kontingen lainnya berada di Griya UB. Malam harinya kami menghadiri Welcome Party yang sangat menawan. Suasana yang temaram di kampus UB ditemani Tanthowi yang menjadi artis dadakan dan menyanyikan lagu 'Malam Biru'-nya Sandy Sandhoro. Malam itu juga merupakan malam pertama tim TIDO bertemu dengan Manajer terbaiknya (Tina dan Mamen) dan serah terima jembatan juga terjadi malam itu.
Perjalanan hari ini tidak berakhir di sini. Sepulangnya ke EdOTEL, saya dan Rahman kembali bekerja mengencangkan senar dan menguncinya untuk dapat diuji dan didisplay keesokan harinya. Sebelum tidur, kami mendapat panggilan dari Eki (selaku ketua tim Riset) untuk melakukan unloading jembatan dari truk yang mengantarkan barang-barang. Otomatis, malam itu kami kembali lagi ke area kampus.

29 November 2013
Hari ini diawali dengan sarapan di hotel dan sedikit terlambat ke Technical Meeting di Gedung Rektorat UB. Berdasarkan hasil undian pun kami mendapat urutan presentasi ke-8, penimbangan ke-3 dan pengujian ke-8. Hari ini juga hari pertama kami bertemu dengan pembimbing tersayang Ibu Essy Arijoeni dan Ibu Kassiyah (salah satu dosen Fasilkom). Pertemuan hari ini berlanjut dengan makan siang di kantin UB dan pukul 13.30 kami kembali ke EdOTEL untuk menemani Rahman bersiap (memakai baju barunya). Pukul 14.00 WIB, kami kembali ke Samantha Krida untuk mengatur display jembatan busur. Terima kasih kepada Adia, Alfan, Bayu, Tina, Mamen, Sepi, Aza, dan semua orang yang telah membantu membuat display maket dan menyusunnya. Terima kasih juga kepada Mok yang sudah membuatkan 3D yang sangat bagus untuk Titian Sulalatus Salatin. Saya sangat suka 3D nya. Saat itu kami menyusun display hanya sampai pukul 16.00 WIB karena harus kembali ke gedung presentasi (samping rektorat UB) karena giliran kami akan segera datang. Presentasi sore itu menjadi presentasi paling aneh dan lucu yang saya alami. Terima kasih kepada Rahman yang sudah menjawab pertanyaan terkait struktur dengan baik. Maaf karena saya waktu itu tidak dapat membantu.
Seusai presentasi kami kembali ke Samantha Krida untuk melihat hasil display jembatan terakhir dan setelah itu pulang ke hotel untuk mandi. Sehabis magrib, kami kembali ke Samantha Krida untuk melihat persiapan tim KBGI dan tim Jembatan Kayu. Malam itu kami pulang sedikit lebih cepat dibanding malam sebelumnya.

30 November 2013
Hari ini adalah hari penimbangan dan pengujian jembatan. Sebelum pengujian kami sempat berlari-lari dari hotel hingga gedung SaKri karena terlambat. Untungnya kami sempat menghadiri momentum pembukaan dimana kontingen UI diperkenalkan di depan seluruh orang yang ada di gedung itu.
Pengujian dimulai dari undian pertama sedangkan kami mulai ditanya-tanya terkait jembatan busur kami oleh tim juri. Kami mulai bercerita tentang filosofi, keinginan, harapan dan setiap hal yang kami anggap menarik tentang jembatan ini.
Jembatan kami bernama 'Titian Sulalatus Salatin' yang artinya 'Jembatan Sejarah Melayu'. Jembatan ini menghubungkan antara Kota Pekanbaru dan Istana Siak yang awalnya terpisah oleh sungai terdalam di Indonesia. Bertolak dari kebutuhan infrastruktur yang akan mendukung pariwisata istana Siak tersebut maka kami merancang Titian Sulalatus Salatin sebagai sebuah pilihan. Latar belakang kami (saya dan Rahman) yang merupakan orang Melayu membuat kami memiliki kecintaan yang sama pada segala hal berbau Melayu. Meski saya tidak lahir di Riau dan Rahman masih memiliki darah Bugis, kami ingin mengangkat nama Melayu Riau di mata nasional dan berharap orang mengetahui bahwa Melayu tidak hanya identik dengan negara tetangga. Melayu juga merupakan satu suku yang ada di Riau. Melayu juga pernah mencipta sejarah di bumi lancang kuning.
Kembali ke pengujian jembatan, ketika itu jembatan kami memperoleh lendutan 0,91 mm dan berat jembatan+maket sebesar 4,5 kg.
Akhir hari ini ditutup dengan wisata kilat ke BNS (Batu Night Spectacular) yang merupakan 'Ancol'-nya Malang. Disana kami bermain 'Ayunan Terbang', 'Perang Laser', melihat orang-orang menaiki banteng lucu dan sempat bermain macam-macam. Malam itu kami kembali ke hotel pukul 22.30 WIB dengan sebelumnya melewati kampus UB dari ujung ke ujung.

1 Desember 2013
Hari itu adalah hari perakitan bangunan dan jembatan kayu yang diakhiri oleh penutupan acara dan pengumuman pemenang. Kami menjadi suporter dan mendukung Tim Bumi dan Tim Bhumi Naara Bayu untuk terus semangat dan memberikan yang terbaik untuk UI. Jembatan yang indah dan bangunan yang cantik pun akhirnya berhasil diselesaikan oleh mereka... :)
Terima kasih juga hari itu buat Agi, Adam dan Julian yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan sedikit sentuhan bagi rumah kalian. Hahaha... Setidaknya saya dkk. merasakan bagaimana cara memaku dan menyapu rumah buatan kalian.
Malam itu pukul 20.00 WIB acara penutupan dimulai dengan berbagai pertunjukan seni dari mahasiswa UB. Saya suka paduan suaranya dan setiap pertunjukan yang ditampilkan. Hingga pengumuman pemenang terjadi, Tim Bumi pun berhasil menyabet juara II Lomba KBGI 2013 dan Tido Team berhasil menjadi Juara Kategori Implementasi Paling Sesuai dengan Rancangan Awal.

2 Desember 2013
Hari ini hari terakhir di Malang. Pagi-pagi kami sudah bersiap menuju Griya UB, bergabung dengan kontingen UI lainnya dan sebelum pulang menyempatkan diri berbelanja membeli oleh-oleh untuk teman-teman di Depok. Kami kembali ke Jakarta siang Minggu itu dan sampai di Depok malam hari sekitar pukul 19.30 WIB.

Semoga kesempatan itu bukan merupakan kesempatan terakhir saya mengunjungi Malang dan semoga nanti saya dapat kembali ke kota Apel tersebut. Ada banyak kenangan dan banyak cerita di Malang. Tidak semuanya dapat saya ceritakan meski postingan ini sudah terlalu panjang bagi anda. Biarlah kenangan berbunga di batas usia.
Terima kasih kepada setiap orang yang sudah menemani saya menjalani sedikit episode kehidupan ini dan semoga kita dapat bertemu nantinya di masa-masa cemerlang kehidupan kita.

Terima kasih yang sangat besar kepada Rahman Raeyani Kalele, Artina Sanadia dan Salman Hafiz yang telah menjadi tim terbaik untuk TIDO TEAM. Meski namanya 'Tido = Tidur', semoga kita tidak membuat nama Melayu tidur selamanya di Indonesia.

Foto 1. Yelna Yuristiary dan Rahman Raeyani Kalele bersama Titian Sulalatus Salatin

 Foto 2. Kontingen dari UI bersama semangat yang tetap ada seusai pengumuman juara ^_^


Foto 3. Kontingen Jembatan Busur dari berbagai universitas... Semoga kita bertemu lagi ^_^


Entri Populer