Tulisan ini lahir bersama perjalanan hati yang terkadang berbelok dan lurus sesuai kehendak-Nya. Maaf sebelumnya kepada seorang takdir yang telah kututupi jalannya dengan perasaan yang sudah terlanjur kepada orang yang lain. Maaf juga kepada seseorang takdir yang kuacuhkan kebaikan atau keberadaannya karena keberadaan hati yang lain.
Tahukah engkau, mulai saat ini biarlah kuserahkan segalanya pada Tuhan kita.
Tiada lagi saling menanti, ibarat kata pepatah Sipil, biarkanlah tetap mengalir seperti aliran Flownet yang ada di bendungan. Suatu ketika pasti akan menemukan jalan-Nya sendiri...
Terima kasih buat Nazra Ikrima yang telah memberikan pemahaman dan pengertian secara detil tentang hal ini. Semoga nanti suatu saat tirakat dan penutupan hati kita buat yang lain tepat pada waktu dan orang yang tepat...
Hahaha....
So sorry.... Hohohoooo.... :D
Tahukah engkau, mulai saat ini biarlah kuserahkan segalanya pada Tuhan kita.
Tiada lagi saling menanti, ibarat kata pepatah Sipil, biarkanlah tetap mengalir seperti aliran Flownet yang ada di bendungan. Suatu ketika pasti akan menemukan jalan-Nya sendiri...
Terima kasih buat Nazra Ikrima yang telah memberikan pemahaman dan pengertian secara detil tentang hal ini. Semoga nanti suatu saat tirakat dan penutupan hati kita buat yang lain tepat pada waktu dan orang yang tepat...
Hahaha....
So sorry.... Hohohoooo.... :D
No comments:
Post a Comment