Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Monday, March 25, 2013

Filosofi Puisi Biar Aku dan Tuhan Menunggu

Puisi adalah gambaran diri, nuansa hati dan cerminan pikiran. Begitu juga dengan bait puisi Biar Aku dan Tuhan Menunggu bukan hanya sebatas puisi. Bukan hanya serangkaian kata yang tidak memiliki arti. Puisi ini menggambarkan penantian terhadap seseorang yang pasti juga sedang menunggu. Menunggu saat yang indah dan menunggu saat yang tepat untuk saling menjaga. Di dalam puisi ini juga tertulis bahwa penantian tidak hanya sebatas di dunia karena belum tentu yang ditunggu akan hadir bersama dan saling menjaga di dunia yang fana. Kegamangan jiwa dan penantian penulis curahkan lewat kata-kata agar penantian itu terasa sekaligus menjadi bukti pengabdian akan tekad penantian penulis.

Tidak akan ada yang rusak dan hancur jika saling menunggu. Karena hakikatnya dalam puisi diceritakan bahwa penulis menunggu bersama Tuhan yang satu. Begitu juga yang ditunggu diharapkan bersama Tuhan yang satu. Menanti saat yang tepat untuk saling bertemu, baik di alam dunia maupun akhirat. Di dalam puisi ini juga disisipkan rasa semangat kepada si penunggu dan yang ditunggu untuk terus memberikan yang terbaik dari dirinya kepada Tuhan dan amanah yang ia emban. Begitulah kira-kira filosofi puisi Biar Aku dan Tuhan Menunggu. :D

No comments:

Post a Comment

Entri Populer