Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Thursday, October 27, 2011

SATU TINGKAT LEBIH BERGENGSI DARIPADA HANYA ONLINE

Hai para browser yang lagi ngebaca blog saya.. Tau nggak, semalaman ini saya baru aja ngelarin tugas-tugas yang deadline hari Jumat besok (widih..seneng banget yak...) Hahaha... Itulah kekurangan saya di bagian manajemen tugas, biasanya sih selalu keteteran. Tugas yang dikumpul Jumat dikerjain Kamis malam. Tugas yang kumpul Rabu dikerjain Selasa malam, dst. Tapi... Sebuah evolusi besar kalo laporan praktikum saya yang akan dikumpulkan lusa udah rampung nih. Gyahahaha... Tinggallah laporan Propma dan IUT yang menanti :( Oya, minggu besok saya sudah mid term dan persiapan belum juga maksimal. Bukannya belum maksimal aja sih, tapi tepatnya belum ada selain belajar-belajar di kelas itu. Hahaha... Tapi, mama saya pernah bilang begini kira-kira, " Nak, kenapa nilainya begini?", lalu saya bilang, " Iya ma. Bisanya cuma segitu", trus mama saya bilang begini lagi, "Kan orang lain bisa, kenapa kamu nggak bisa. Memang kamu bukan orang?". Nah lo... Setelah itu saya speechless, bukannya karena kalimat BUKAN ORANG yang dirujuk beliau. Tapi, saya sebagai anak yang berbakti memikirkan bahwa setiap orang itu dapat melakukan pekerjaan yang sama suksesnya dengan orang lain karena kita sejenis antara satu dan yang lainnya. Kecuali kalo yang dapet IP 4,00 itu adalah mahluk-mahluk bukan manusia, baru saya bisa jawab begini, "Iya ma. Saya nggak bisa karena yang dapet IP 4,00 itu turunannya tante Kunti", begitu contohnya. Okay... Kembali ke topik kita dalam tulisan ini,,, Ya... Saya sudah rajin sekarang teman-teman. Tugas selesai, PR jangan ditanya (maksudnya jangan ditanya selesai atau tidak, karena kalo PR nya susah biasanya saya kerjakan maksimal 15 menit sebelum masuk kelas). Tapi, sekarang saya udah dapet ilmu baru tentang masalah online-online an. Wakakakaa... Jadi begini loh, selama kita online sebaiknya kita jangan terlalu fokus sama jejaring sosial yang kita buka nih. Yah namanya jejaring sosial itu kan gunanya buat memaksimalkan kualitas pertemanan kita. So, jangan tanggepin tuh postingan-postingan curcol dari temen kita. Apalagi bagi orang-orang yang kadang nulis surat cintanya di jejaring sosial. Wkwkwkwk... So, jadikan jejaring sosial itu sebagai wadah komunikasi yang bermanfaat. Seperti grup jurusan saya yang menjadikan jejaring sosial sebagai wahana share tugas, share diktat, share soal. Nah, begitu kan lebih berguna... So, bagi saya sekarang bukan hanya buku yang jadi JENDELA DUNIA. Tetapi internet juga saya jadikan sebagai PINTU untuk dunia kedua bagi saya. Begitchuu... Heheheee...

Tuesday, October 25, 2011

Rencana Hura-Hura Pasca UTS


Hello guys,,,pembaca blog jadul Yuristiary ini :D
Yang namanya mahasiswa itu nggak lengkap hidupnya kalo nggak hura-hura. Eiitss... Tapi jangan negatif thinking dulu bray... Hura-hura ala Yuristiary itu = nge-BOLANG. hayo.. Siapa yang mau ikut? Oya, untuk tema BOLANG hari ini yaitu jalan-jalan ke kota Bandung. Hmm... Asik kan?
Begini ceritanya, ane sama temen ane yang berinisial T, rencananya bakalan nge-BOLANG nih pasca UTS yang akan diadakan seminggu lagi. So, kami udah persiapkan seabrek kegiatan. Mulai dari survey pasar aksesoris di Bandung, jalan-jalan ngalor-ngidul sampai rencananya mau wisata kuliner nih.
Nah, bagi pembaca website yang pengen ikutan nih (khususnya yang tinggal di daerah Depok), ayo bisa ikutan..wkwkwk... Asalkan biaya ditanggung sendiri. Hihihi... :D
Namanya juga mahasiswa. Ntar deh kalo ane udah punya usaha 'Bola-Bola Beton' bakalan ane ajak ke Bandung. Biar kita jalan-jalan gratis ye..
Hayukk...
:))

Evolusi Gaya Lama

Hai,,,hai..
Kembali di blog yang dulunya bernama yuristiarysipujanggariau ini :)
Maaf kepada semua para pembaca blog ini yang sempat kebingungan karena alamat situsnya yang udah ganti. Tapi ya, namanya juga hidup pasti ada perubahan :D

Pergantian URL blog ini juga sebenarnya udah mengalami proses pertimbangan yang begitu matang. Mulai dari proses nimbang di KUD, nimbang pake neraca Ohauss, nimbang pake neraca pegas juga pernah, dan timbangan digital yang ada di lab Struktur Material Departemen Teknik Sipil FTUI yang paling mantep dan membuatku membulatkan tegat dan menyegitigakan pikiran untuk merubah tampilan dan segalanya tentang website ini.

Alamat website ini diganti karena pertimbangan :
1. Kalo orang-orang nanyain alamat web-ku, aku malah bingung untuk ngasih tau. Soalnya kepanjangan
2. Alamat yang kemarin sedikit alay dan membuatku kadang dipanggil dengan nama website-ku
3. Kebosanan melandaku dan membuatku berpikir kalau alamat yang kemarin sudah expired..Hehehehee :D

Ya sudahlah... Nasi telah menjadi bubur, dan ternyata buburnya enak. Jadi ya, happy-happy saja lah.. Toh yang diganti baru alamat website :D
wkwkwkwk...

Tuesday, October 18, 2011

Kurang Kasih Sayang itu BERBAHAYA

See my eyes...lalalalala...
See my eyes...lululululu...

Begitulah potongan lirik lagu yang sedang kudengarkan saat ini. Hmm... Jam sudah menunjukkan pukul 00.45 pagi. Namun mata belum juga mau lengket dan pikiran masih melayang-layang dan akhirnya kuputuskan untuk nulis. Oya, di postingan kali ini aku ingin membahas hal tentang 'Pola Asuh'.

Pola asuh itu adalah bentuk lain dari manajemen bawahan. Pola asuh yang baik terhadap anak akan menjadikan anak itu sukses, pola asuh yang tepat kepada bawahan akan membuat semua pekerjaan mereka dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Begitu pentingnya pola asuh sampai-sampai banyak orang tua dan pimpinan perusahaan yang rela mati-matian membayar seseorang yang sering dipanggil dengan 'psikolog' untuk menanamkan sebuah pemikiran kepada seorang anak atau anak buah.

Hal ini tentu saja menjadi peluang besar bagi seorang psikolog pula untuk mendapatkan keuntungan dengan memengaruhi pikiran objeknya. Dewasa ini banyak juga orang tua yang rela menyerahkan segala jenis asuhannya kepada orang lain. Tak jarang mereka membayar mahal seorang psikolog hanya untuk mengetahui apa masalah anaknya. Padahal, pendekatan secara langsung antara orang tua dan anak adalah hal yang sangat fundamental di dalam sebuah keluarga. Seorang ibu dan ayah yang baik adalah ibu dan ayah yang mampu memahami anaknya tanpa adanya bantuan dari orang lain karena pada hakikatnya naluri merekalah yang paling mengenali sifat dari anak-anaknya. Ibu yang baik juga ibu yang tahu bahwa anaknya berbohong, ibu yang mengetahui anaknya bersedih dan ia senantiasa melihat hal-hal sekecil apapun yang terjadi pada anaknya. Tidak banyak ibu yang seperti ini saat ini. Hanya wanita-wanita yang lembut hatinya yang mampu menjadi ibu seperti ini. Tidak jarang juga banyak anak-anak yang saat ini terlantar di dalam keluarganya walaupun dari segi finansial mereka dapat dikatakan berlimpah ruah. Sebut saja salah seorang teman penulis yang selalu merasa kesepian di hari-harinya. Minta ditemani ini, itu sampai-sampai ia mencari perhatian dengan tindakan-tindakan yang sebenarnya sangat aneh bagi penulis. Kesepian pada anak tidak hanya dirasakan pada anak yang masih tergolong muda. Akan tetapi anak yang biasa tidak dipedulikan orang tuanya biasanya selalu merasa kesepian dan selalu butuh teman. Aneh memang. Anak-anak seperti ini terkadang mendapatkan fasilitas yang jauh lebih dari cukup dari orang tuanya. Namun, dari segi kasih sayang mereka sangat berkekurangan atau dapat dikatakan fakir.

Oleh karena itu, berpikirlah dengan bijak jika ingin menjadi orang tua yang sukses dan tenar dimana-mana. Kita juga harus memikirkan masa depan generasi kita dan dampaknya bagi mereka. Orang tua yang sukses bukanlah orang tua yang diundang kesana-kemari untuk melakukan tugas kedinasan dan lain-lain. Namun, bagi penulis orang tua yang sukses adalah orang tua yang mampu menjadikan anaknya bintang di antara yang lainnya walaupun secara finansial mereka tidak begitu hebat. Sebagai anak juga kita seharusnya bangga dengan orang tua kita karena masih banyak anak-anak yang sebenarnya kurang kasih sayang dari orang tuanya. Apalah gunanya PS2, PS4, PS4 dan lainnya jika dibandingkan kasih sayang penuh dari orang tua.

Dalam tulisan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih buat mama dan papa yang sampai saat ini masih menjadi orang tua terbaik. Terima kasih buat malam-malam indahnya ketika penulis masih kecil. Terima kasih buat kasih sayangnya ketika penulis sempat jatuh sakit berkepanjangan ketika masih balita. Terima kasih atas marah-marahnya ketika penulis berbuat salah. Terima kasih buat semuanya... Ya... Semua kasih sayang yang penulis rasakan hingga saat ini penulis dapat menulis di blog ini. Terima kasih mama, papa... :'(

Monday, October 17, 2011

Menulis itu Sama Dengan Makan



Bagi setiap orang yang rada mirip aku, mungkin menulis itu sama dengan makan. Suatu kebutuhan primer yang TAKKAN TERGANTI (ala Marcell). Menulis itu ibarat makan, awalnya kita mager, tapi kalo udah makan satu suapan aja rasanya pengen lagi, lagi dan lagi. Nulis dan makan itu satu ide dalam menjerumuskan orang (itu sih menurut aku). Dengan banyak menulis, seseorang jadi lupa akan tugas-tugasnya, lupa PR-PR nya, lupa besok pagi ada ujian/kuis, lupa kalo dia belum beres-beres kosan, dan lupa segalanya. Sedangkan makan itu juga menjerumuskan orang sampai orang yang sudah terjerumus terserang obesitas dan ending-endingnya berpenyakitan karena kolesterolnya yang sangat tinggi.

Tapi begitu pula sebaliknya. Kebencian terhadap menulis dan kebencian terhadap makanan juga membuat orang-orang terlunta-lunta. Jika ada seseorang yang tidak mau makan atau membenci makanan ia akan mudah terserang penyakit. Jangan heran kalau saat ini banyak remaja, anak-anak, ibu-ibu bahkan nenek-nenek yang tidak ingin terlihat gendut dan mulai mengasumsikan pikirannya untuk membenci makanan. Padahal hal itu sangat fatal terhadap perkembangan mereka. Walaupun terkadang kita berpikir bahwa makanan hanya akan menjadi cadangan/lemak yang menumpuk di dalam tubuh kita, tapi ingatlah bahwa kekurangan nutrisi atau gizi juga membuat otak kita membeku. Tak ada aktifitas di sana. Tak ada juga perkembangan yang berarti kecuali porsiran-porsiran yang selalu kita lakukan. Maka, kasihanilah otakmu dengan tidak membenci makanan.

Kemudian, jika seandainya kita membenci menulis, hal ini tentu saja menjadi bumerang bagi kita. Khususnya pelajar dan mahasiswa yang sebagian besar waktunya diisi dengan hal tulis-menulis, mereka tidak boleh membenci hal yang namanya menulis. Tapi, apa hendak dikata. Banyak juga saat ini mahasiswa yang membenci menulis dan menganggap remeh tulisan. Yang ada hanya lomba debat sana sini. Contohnya saja sekarang banyak mahasiswa yang rela-rela berpanas-panasan dan mengoceh sana-sini mengkritisi orang lain. Tapi, tahukah kalian bahwa protes-protesmu itu hanya bertahan hingga saat itu. Tidak akan ada lagi yang mengingatnya, bahkan kamu sendiri. Setiap kata yang kau ucapkan saat itu mungkin hanya menjadi simbol maya di dalam hidupmu kalau engkau pernah memprotes MEREKA. Tapi, seandainya kamu coba menuliskan protes-mu itu ke dalam sebuah tulisan. Kau kemas semenarik mungkin, bukan tidak mungkin orang yang kau protes itu membaca tulisanmu dan memahami apa yang ada di pikiranmu. Hanya saja, baru sedikit mahasiswa yang bertindak cerdas seperti itu. Sedangkan masih banyak diantaranya yang hanya adu tenaga dengan matahari dan kehausan untuk menyuarakan suara yang mungkin tertahan oleh dinding-dinding beton tempat perlindungan dari MEREKA-MEREKA yang diprotesnya.

So,,, Ayo menulis...
:)

Sunday, October 16, 2011

Seandainya Aku Boleh Memilih




Riri, gadis cantik yang sempurna hidupnya kembali membuat sejuta lelaki terpesona karena keanggunannya. Segala hal dapat ia peroleh dengan mudah, apalagi dengan tittle-nya sebagai seorang mahasiswi Kedokteran membuatnya menjadi idaman dimanapun berada. Namun, hidup tak selamanya indah. Adakalanya seseorang harus mengenyam saat-saat paling sulit di dalam hidupnya. Dari sekian banyak lelaki yang mengejarnya hanya Haris-lah yang mampu membuat hidupnya kalang kabut. Riri harus berjuang menyelamatkan nyawa seorang penyakitan seperti Bandi dari tindakan mereka. Kisah cinta yang memilukan dengan tema pengorbanan bagi setiap tokohnya membuat novel ini cocok bagi seorang melankolis.

Seperti novel-novel sebelumnya, Mira W senantiasa membuat kejutan di alur tulisannya. Tidak ada yang dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kisah cinta segitiga ini. Dalam novel ini digambarkan juga pengkhianatan, pengorbanan, kesetiaan sekaligus dendam yang membuat novel ini semakin kompleks dengan problematika. Namun di balik itu semua novel ini mengajarkan keindahan berpikir dari setiap tindakan dan mengajarkan pembaca untuk bijak dalam bertindak. Sosok Riri yang antagonis sekaligus protagonis di novel ini membuat pembaca terkadang membenci sekaligus iba. Penokohan yang begitu melekat di setiap alurnya juga membuat pembaca tidak bosan untuk membacanya.

Novel yang telah mengalami cetakan keenam pada Agustus 2006 ini juga mengajarkan banyak aspek mengenai kebijakan bertindak bukan hanya dalam hal cinta. Novel ini menggambarkan musibah yang disebabkan karena adanya kesalahan dalam pola asuh anak yang menyebabkan berantakannya sebuah rumah tangga. Selain itu novel ini juga mengangkat rasa kasih sayang dan saling pengertian yang mungkin dapat dijadikan pelajaran berharga oleh setiap pembaca. Maka tidak heran jika novel ini begitu dicari walaupun novel ini dapat dikatakan novel yang jadul. Namun, jangan pernah menganggap jadul itu kuno dan ketinggalan zaman karena dalam novel ini Mira W mampu mengangkat masalah-masalah yang begitu dekat dengan kehidupan saat ini. Novel yang begitu menyentuh dengan alur yang sederhana tetapi menggugah, sangat pas dinikmati dikala senggang.


Oleh : Yelna Yuristiary

Sunday, October 09, 2011

Gila Korea Tingkat 2 karena Hearstring

Semakin dewasa semakin galau. Begitulah ungkapan yang pernah ane pikirin. Walaupun awalnya ane kaga suka sama yang namanya Korea-Koreaan, akhirnya virus Korea menyerang juga. Hahaha... :D
Di sore ini (di waktu luang yang bisa dimanfaatin buat ngerjain laporan Properti Material) ane malah iseng browsing soundtrack drama Korea yang lagi ane tonton kemaren. Walaupun itu drama udah abis, ternyata masih menyisakan rasa senang. Apalagi soundtrack-nya yang penuh semangat, jadi bulet deh tekad ane buat nge-donlot tuh semua soundtrack-nya.
Iseng-iseng mau nge-donlot soundtrack-nya doang, ane jadi browsing drama korea terbaru+sinopsisnya. Busyet dah... Jadi takut nih kalo kena KPOK tingkat dewa. Tapi kalo di pikir-pikir, emang jago tuh Korea. Bisa buat lebih dari berjuta-juta jiwa penduduk Indonesia melototin itu dramanya yang diputer di TV mak ane di rumah. Dari ade" bayi sampe nenek2 di rumah ane suka nonton drama My Princess yang sekarang lagi di puter di TV. Awalnya sih ane kaga peduli amat. Tapi karena di kampus ane semuanya pada gile sama Korea-Koreaan, gue coba nonton dramanya. Awalnya sih biasa aja, trus lama-kelamaan ane jadi suka tontonin tuh dramanya. INGET... Cuma dramanya. Bukan nyanyi2-nya. Tapi, sekarang kayaknya gile Korea ane udah naik tingkat ke tingkat 2. Sama kayak kuliah ane yang juga sekarang lagi di tingkat 2.
Yo wess.. Jadinya ini waktunya kerjain tugas malah donlot lagu2 Korea.
Sumpah dah... Mantep2 ini lagunya...

Ini linknya :
http://www.mediafire.com/?45q46bkqsfoqqdh

Itu link untuk soundtrack HEARSTRING yang ane cari sekarang.. :D

Entri Populer