Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Monday, October 18, 2010

MALAM BERKABUNG

Malam berkabung bersama nuansa sunyi yang menyelinap
Terhambur di bias-bias air mata yang terurai
Tergelung dihimpit ikatan ombak kegetiran
Amboi rasanya malam yang sangat berkabung
Di tengah hamparan duka yang berpita nestapa
Angin kembali sapa jalak-jalak nelangsa di tepian hati yang duka
Malam ini malam yang berkabung
Aku utarakan sajak-sajak pengenang diri
Pembalut sukma dan raga yang terkoyak
Bersama malam yang kian berkabung
Aku tiupkan roh-roh hitam yang kian garang
Biar saja semuanya kacau
Karena kumau itu
Bersama malam yang berkabung dengan nuansa sunyi yang menyelinap
Kuhimpit sesak nada-nada yang gelisah
Kubiarkan tangis-tangis pecah
Biar nestapa
Biar berduka
Biar kegelapan menyeruak diantara ribuan mata yang gelisah

BERMAIN BERSAMA BANGAU

Bertempat di tepian danau tenang
Bangau-bangau tersenyum sambil datang
Menepis lara seraya terbang
Tinggalkan sebuah kenangan yang tak lekang
Aku bermain bersama kanak-kanak kota
Yang bias tawanya menyembul diantara suka cita
Aku berujar sambil menata
Hati-hati kecil yang pernah terselubung duka
Kawan...
Jika alam dapat angkat tangan
Ingin ia buktikan bahwa relung tak tenang
Dapatlah juga ia patrikan semangat yang kian terkuatkan
Seandainya alam memang paham
Cindai-cindai sutera yang tutup segala kegundahan

DEBU NEGERIKU

Debu negeriku tercium selalu
Bersama malam yang semakin kelabu
Bernaungkan sebatang pohon waru
Di tengah angkasa dan semangat yang menggebu
Debu negeri terasa getir mengalir di dalam nadi
Membanjiri hati dengan beribu kerinduan sunyi
Menguatkan tekad untuk bangkit berdiri
Berharap dapat tampak lagi pucuk-pucuk nipah dari tanah ini
Riau...
Kurindukan dikau sepanjang malam di pelataran kecil cita-cita
Kuinginkan kehangatan kotamu di tajuk wacana setiap suara
Kulambaikan tangan seolah kau lihat aku dari sana
Riau...
Janjiku untuk kembali dan dekap eratmu tanpa batas
Takkan kulepas sampai berbekas
Kan slalu kupeluk kau Riau-ku...
Karena kini kurasa aku tlah jatuh cinta padamu

Saturday, October 16, 2010

PERGERAKAN MATAHARI

Kutatapi wajahnya sejenak penuh tanya
Apakah ia akan mengutarakan kegalauan yang terus ada?
Atau, ia masih saja menimbun dedaunan layu?
Membuatku menanti dengan dungu
Pergantian matahari kini tengah kunanti
Tapi tak kunjung tibanya ia ke muka bumi
Apa yang terjadi?
Di rimba kabut pagi yang kelam
Di hamparan padang yang telah gersang
Gersang dengan kelamnya malam yang senantiasa datang dan abadi
Kapan pergantian matahari?
Desiran angin pun menanti
Kicauan burung pun mogok karena ini
Apakah aku akan selalu di tengah rimba kelam dua sisi?
Antara harapan dan kekecewaan
Antara kemenangan dan kekalahan
Antara kejujuran dan kemunafikan
Kapan matahariku berganti?
Aku tengah menanti dan menanti
Di kota kelam yang pernah cerah dengan sinarmu

Entri Populer